Keramik Buatan Tangan
Saat kerajinan keramik mulai ditinggal oleh beberapa pengampunya karna dipandang tidak hasilkan, tidak untuk Muchlis Arif Sutopo. Pria asal Jalan Merak, Kelurahan Temas Kota Batu ini, jadi jadi perhatian serius baginya.
Bahkan juga saat keramik hasil pabrikan menyerbu pasar di Kota Batu sampai semua dunia, lelaki yg berprofesi menjadi dosen di Unesa ini pilih untuk menghasilkan sendiri atau hand made kerajinan keramiknya.
Tidak tanggung-tanggung, dari hasil keramik buatan tangannya itu jadi cindera mata untuk 12 kepala daerah peserta Rakor Komwil IV Apeksi yg diadakan di Kota Batu baru saja ini.
Itu memanglah layak di terima lelaki alumni S1 11 Maret jurusan Desai Keramik serta S2 ISSI Jogja jurusan Penciptaan Seni Keramik ini.
" Terjun serta geluti kerajinan keramik jadi pilihan sekarang ini. Karena terkecuali setidaknya perajin keramik di Malang Raya, kerajinan tradisionil ini yaitu diantara satu budaya yg butuh dilestarikan, " tutur Arif pada Malang Post.
Ia menceritakan, perubahan jaman serta tehnologi yg tidak dapat dicegah memanglah jadi tantangan untuk semuanya perajin. Karenanya, Arif tetap menuangkan inovasi dalam tiap tiap karyanya supaya jadi sisi dari jaman now.
" Inovasi yaitu yg paling utama supaya tiap tiap karya terus dapat punya nilai. Tersebut sebagai pegangan saya, " ujarnya.
Apalagi, lanjut dia, dalam kerjakan karyanya, di mulai dari sistem awal sampai finishing. Penelitian ditunaikan terlebih dulu sepanjang berbulan-bulan. Terlebih pewarnaan serta motif pada keramik lukis yg dibuatnya.
" Yang dapat buat saya bertahan keramik ini yaitu buatan tangan. Diluar itu sebelumnya buat karya saya tetap lakukan kajian dahulu. Dari pencampuran warna sampai pembakarannya, " papar lelaki kelahiran Malang, 2 Februari 1969 ini.
Dari sistem pembuatan serta uji coba tersebut, keramik lukis gabungan tradisonal serta moderen ia buat. Hingga market share yg disasarnya banyak dari di Bali, Jakarta serta Surabaya. Bahkan juga ia sempat juga kirim hasil karyanya ke luar negeri seperti Italy, Canada, Singapore sampai Maldive
Saat bicara harga, untuk keramik lukis yg termasuk karya seni i membanderol di mulai dari Rp 5 juta- Rp 7, 5 juta. Sedang untuk homeware serta tabl ware ia jual di mulai dari harga Rp 50 ribu- Rp750 ribu.
Diluar itu, ia tidak ingin berhenti pada dianya atau pikirkan dianya aendiri. Ia juga buka tempat tinggalnya lebar-lebar untuk anak-anak muda yg pingin belajar serta menyalurkan kreatifitasnya dalam media gerabah itu. Bahkan juga ia juga memberikannya bahan serta pengajaran dengan gratis.
0コメント