Mengetahui Seluk Belum Murai Batu Mentawai
Kepulauan Mentawai ialah gugusan pulau-pulau yang dengan geografis terdapat di Samudera Hindia yang disebut sisi dari rangkaian pulau non-vulkanik serta gugus kepulauan itu adalah puncak-puncak dari satu punggung pegunungan bawah laut. Kepulauan Mentawai ada disamping barat propinsi Sumatera barat. Kepulauan Mentawai memiliki empat pulau besar, yaitu: Pulau Siberut, Pulau Sipora, Pulau Pagai Utara & Pulau Pagai Selatan yang dipisah oleh Selat Sikakap serta beberapa pulau kecil lain yang beberapa salah satunya ada ke permukaan saat Tsunami tahun 2007. Semenjak tahun 1999, daerah Kepulauan Mentawai dikukuhkan jadi satu kabupaten bernama Kabupaten Kepulauan Mentawai dengan ibukota di Tua Pejat yang ada dibagian utara Pulau Sipora. Kepulauan Mentawai dapat diraih dengan kapal feri dari Muara Padang dengan waktu pintas 10 jam atau lebih.
Suku Mentawai jadi masyarakat penting di kabupaten ini, pada dasarnya warga ini tidak memiliki deskripsi yang pasti mengenai asal mula mereka, meskipun berada di di antara mereka kenal beberapa mitologi yang terkadang cukup kabur serta sulit diakui. Warga ditempat menyebutkan negeri mereka dengan nama Bumi Sikerei. Sebahagian besar penghuni pulau-pulau di kabupaten Kepulauan Mentawai datang dari Pulau Siberut. Isolasi geografi bukan sekedar memengaruhi evolusi sumber daya resapi dengan ekologis, dan juga membuat warga Mentawai, yang disebut masyarakat asli Siberut, dapat melestarikan kebudayaan neolitik mereka yang ciri khas. Orang Mentawai dapat disebut sukses dalam menjaga adat mereka dibanding orang Enggano, Nias serta Simeuleu. Orang Mentawai, lewat cara yang susah, bisa disebutkan sukses ‘menghindari’ dampak Megalith yang sukses menyerang Nias, kebudayaan besar seperti Hinduisme, Budhisme, gelombang missionaris, corak yang di bawah oleh agama Islam, serta bahkan juga penetrasi VOC serta kolonialisme Belanda.
Iklim di Kepulauan Mentawai sejenis tropis basah. Iklim ini dicirikan oleh curah hujan yang tinggi tanpa musim kering benar-benar, lembab, sinar matahari berlimpah, pergantian temperatur musiman yang rendah dan distribusi hujan yang berpola bimodal. Oleh karenaya Siberut hampir selama tahun tetap basah. Mungkin ini mengakibatkan orang Siberut tidak kenal musim kemarau serta hujan, yang tuturnya akrab dengan masyarakat Indonesia itu. Ini ada hubungannya dengan letak Siberut yang dilalui garis Katulistiwa. Tempat ini mengakibatkan Siberut memperoleh hujan selama tahun dengan intensif yang tinggi sekali. Diluar itu kelembapan udara tinggi sekali yang datang dari bias sinar matahari yang berlimpah.
Di Mentawai ini ada satu taman nasional yang terdapat di Pulau Siberut yang diketahui dengan panggilan Taman Nasional Siberut (TNS). Taman Nasional Siberut ini bermanfaat dalam membuat perlindungan rimba serta semua mahluk hidup yang berada tinggal di dalamnya. Taman Nasional ini adalah satu diantara paru-paru dunia, yang mengendalikan iklim global dalam kekuatannya mendaur oksigen, karbon, serta air. Pulau Siberut sendiri, seluas 60% lokasi tertutupi oleh rimba primer Dipterocarpaceae, rimba primer kombinasi, rawa, rimba pantai, serta rimba mangrove.
Rimba di taman nasional relatif masih alami, yakni dengan adanya banyak pohon-pohon yang besar dengan tinggi +.60 mtr..
MB Mentawai prestasi lokalan bernama Rajo Bunian Koleksi mas Dedy Iskandar Lampung
Dihutan lebat berikut hidup Murai Batu Mentawai. Seperti saudaranya di Pulau Nias serta Pulau Semeulue, MB Mentawai berbuntut hitam dengan beberapa macam spot putih di 3 pasang ekor terdalamnya.Ciri spesial MB Mentawai tidak dapat dengan detil dibedakan dengan MB Nias. Mungkin ukuran badannya saja yang pada umumnya lebih kecil dikit dari MB Nias . Jika MB Nias & Lasia memiliki ukuran L, MB Mentawai M serta MB Sinabang/Simeulue S. MB Mentawai umumnya punyai ciri-ciri suara yang pedas dengan irama yang rapat serta cukup panjang.
MB ekor hitam balak 4 koleksi Padepokan Bala6 yang keempat titiknya seakan sebagai wakil 4 pulau penting di kepulauan Mentawai, hingga kami berikan nama si MENTAWAI.Saat mabung akan kami tangkarkan dengan kode ring trotolan DIGDAYA MTW.
Seperti seperti Black Tail biasanya, MB Mentawai didominasi oleh MB dengan ekor yang relatif pendek di antara 13 - 15cm walaupun terkadang diketemukan MB Mentawai berbuntut 17-20cm. Di Sumatera Barat MB Mentawai ekor hitam ini lebih diketahui jadi Murai Batu Pagai.
0コメント